Jumat, 30 Mei 2008

sound card


Sound Card

Salah satu komponen multimedia yang tentu saja berperan adalah sound card atau kartu suara. Disebut demikian karena perangkat yang berbentuk sebuah lempengan PCB ini mampu mengolah dan menghasilkan suara. Sebuah sound card memiliki output yang harus terhubung ke spiker.

Sound card, juga sering disebut audio card, adalah periferal yang terhubung ke slot ISA atau PCI pada motherboard, yang memungkinkan komputer untuk memasukkan input, memproses dan menghantarkan data berupa suara.

Seperti halnya VGA card, sound card pun memiliki beragam bentuk, macam dan jenis. Sound card memiliki empat fungsi utama, yaitu sebagai synthesizer, sebagai MIDI interface, pengonversi data analog ke digital (misalnya merekam suara dari mikrofon) dan pengonversi data digital ke bentuk analog (misalnya saat memproduksi suara dari spiker).

Sedangkan cara pengangkutan suara biasanya menggunakan tiga cara, yaitu melalui teknologi frequency modulation (FM), wavetable, dan model fisik. Sintesa lewat FM adalah cara yang paling efektif untuk menghasilkan suara yang jenih, meski mahal.

Suara disimulasikan dengan menggunakan bilangan algoritma untuk menghasilkan sine wave, alias gelombang yang lentur sehingga menghasilkan suara yang mirip suara sumber aslinya. Misalnya, suara denting gitar akan disimulasikan dan hasilnya akan mendekati suara asli.

Cara wavetable adalah merekam suara yang tersimpan pada chip kartu suara, dan meneruskannya ke spiker. Sedangkan synthesizing secara fisik berarti suara disimulasikan melalui prosedur programming yang kompleks.

PCI vs Onboard
Pada awalnya, kartu suara hanya bisa terhubung ke slot ISA. Namun dengan dipakainya model slot PCI yang menghasilkan suara yang lebih jernih, rata-rata kartu suara terbaru memakai PCI bus. Beragam jenis sound card PCI mulai yang murah ratusan ribu rupiah sampai yang jutaan, bisa Anda tambahkan pada PC Anda.

Merek sound card seperti Turtle Beach Systems, Creative Labs, Advanced Gravis, Yamaha, atau ESS Technology, dapat ditemui di pasaran. Masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan.

Kartu suara bikinan Turtle Beach unggul di kualitas suara, namun harganya mahal. Sementara itu, Creative Labs memproduksi beberapa jenis kartu suara yang beragam kelasnya dengan rangkaian produk Sound Blasternya, seperti SB16 Value PnP, SB 32, SB AWE 32, SB AWE 64 Gold dan Value, sampai yang terbaru Extigy Platinum - kartu suara eksternal.

Begitu pula dengan Advanced Gravis yang memiliki produk Gravis Ultrasound PnP, PnP PRO, dan ACE. Ketiga kartu suara tersebut mendukung Sound Blaster. Yamaha, yang terkenal dengan MIDI-nya pun membuat sound card yang juga mendukung Sound Blaster.

Untuk konsumen low-end, ESS Technology adalah rajanya. Produk sound card ESS terkenal murah bila dibanding merek lainnya. Meski demikian, ia tetap juga mendukung Sound Blaster.

Dari beberapa vendor pembuat sound card yang telah disebutkan, Sound Blaster-nya Creative Labs menjadi standar bagi banyak sound card yang ada di pasaran. Tidak mengherankan karena kualitas sound card Creative telah diakui sebagai yang terbaik.

Namun, dengan dana yang terbatas pun Anda tetap bisa memiliki PC yang bisa bersuara merdu. Kebanyakan motherboard yang dipakai untuk PC jangkrik biasanya sudah dilengkapi dengan on-board sound card. Artinya, Anda tak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli sound card.

Memang dari segi kualitas suara yang dihasilkan, on-board sound card kurang andal dibanding kartu suara batangan, yang ditancapkan pada slot PCI. Namun dari beberapa motherboard yang ada di pasaran saat ini, khususnya untuk Pentium 4, kualitas suara on-board sound card-nya lumayan bagus.

Sesuaikan dengan Spiker
Bagusnya suara tak hanya ditentukan dari sound card saja, tapi tergantung pula pada spiker yang Anda gunakan. Kalau sound card yang Anda gunakan sudah dilengkapi dengan kemampuan surround atau prologic, padahal spiker yang ada hanya jenis stereo saja, maka efek suara yang dihasilkan sound card tidak akan maksimal. Apabila sound card Anda sudah mendukung 5.1 channel, sebaiknya kombinasikan pula dengan spiker yang memiliki jumlah channel sama.

Pada model sound card terbaru malah sudah dilengkapi dengan SPDIF atau kanal digital. Dengan pemakaian koneksi model digital ini maka data suara yang dihasilkan oleh sound card akan dikeluarkan oleh spiker dengan lebih jernih, tanpa ada noise atau bunyi berdesis.

Spiker Diamond MX300 dan SoundBlaster Live!, misalnya, sudah dilengkapi dengan kanal digital, selain kapabilitasnya mengolah suara 3D yang terdengar seperti suara alami.

sumber: wikipedia.com

Kamis, 29 Mei 2008

MEMORY DDRAM



MEMORY DDRAM

DRAM disebut memori dinamis karena harus direcharge (diperbaharui muatan listriknya) secara periodik karena pengaruh sifat kebocoran muatan yang dimiliki oleh kapasitor yang dipakai untuk membuat sel-sel memori dari DRAM. Kelebihan DRAM adalah lebih murah dan lebih mudah rangkaiannya sehingga satu chip DRAM dapat memuat sel bit data jauh lebih besar dari SRAM.
SRAM tidak perlu direcharge seperti DRAM karena memakai desain dengan transistor. Kelebihan SRAM adalah akses data lebih cepat dari DRAM dan lebih stabil menyimpan data.
SDRAM digunakan pada cache memori internal (L1) dan memori eksternal (L2) dari prosesor. Sedangkan DRAM dipakai pada chip penyusun modul memori yang terpasang di motherboard.
DRAM dapat dikatagorikan menurut metode akses datanya atas:
FPM (Fast Page Mode)
EDO (Extended Data Out)
BEDO (Burst EDO)
SDRAM (Synchronous DRAM)
RDRAM (Rambus DRAM)
DDR SDRAM (Double Data Rate SDRAM)
Chip DRAM dirangkai dalam modul memori kemudian dipasang pada slot memori di motherboard. Jenis modul memori DRAM terdiri dari:
SIMM (Single Inline Memory Module), dengan jenis 30pin (Data 8 bit + 4 bit parity optional)
DIMM (Dual Inline Memori Module), dengan jenis 168 pin.

VGA CARD

VGA CARD
VGA (Video Graphic Adapter) Card
Fungsi VGA Card adalah mengubah sinyal digital dri komputer menjadi
tampilan grafik di layar monitor.
VGA Card sering juga disebut Card display, kartu VGA atau kartu grafis.
Tempat melekatnya kartu grafis disebut slot expansi.
Cara memperbaiki kerusakan VGA Card:
- Cek hubungan / konektor
- Coba pasang pada slot expansi yang lain
- Ganti baru VGA Card
Kartu VGA (Video Graphic Adapter) berguna untuk menerjemahkan output (keluaran) komputer ke monitor. Untuk menggambar / design graphic ataupun untuk bermain game.
Kartu VGA menggunakan beberapa macam memori seperti:
DRAM (Dynamic RAM)
berkecepatan 80 ns atau 70 ns, ada juga MD-RAM (Multiple Dynamic RAM) yang menggunakan DRAM berlapis. DRAM digunakan pada banyak kartu grafik 8, 16, atau 32 bit. Penggunaan DRAM ditujukan untuk komputer tingkat entry level, yang tidak memerlukan kecepatan tinggi dan warna yang banyak.
EDO RAM
berkecepatan 60 ns sampai 35 ns, EDO RAM banyak ditemui pada kartu grafik 64 bit. EDO RAM yang umum dipakai mempunyai speed 60 MHz 60/40ns. Contoh kartu VGA yang menggunakan memori EDO adalah WinFast S280/S600 3D, Diamond Stealth 2000 3D, ATi Mach 64, dsb.
VRAM (Video RAM)
berkecepatan 20 atau 10 ns, VRAM lebih mahal dibandingkan DRAM karena VRAM lebih cepat dari DRAM. Penggunaan VRAM pada kartu VGA ditujukan untuk komputer kelas atas. VRAM biasa dipasang pada VGA yang dikonsentrasikan untuk desain grafis. Contoh kartu VGA yang menggunakan VRAM adalah Diamond Fire GL, Diamond Stealth 3000 3D, Diamond Stealth 64, dsb.
SGRAM (Synchronous Graphic RAM)
berkecepatan kurang dari 10 ns, SGRAM pada kartu VGA juga berdasarkan pada teknologi SDRAM pada memori utama komputer. SGRAM banyak digunakan pada kartu grafik kelas tinggi yang mempunyai kemampuan 3D accelerator. Contoh dari kartu VGA yang menggunakan SGRAM adalah Matrox MGA Millenium, Matrox Mystique 3D, Diamond Stealth II S220, Diamond Viper, ASUS 3D Explorer, ATI Rage II 3D Pro, dsb.
RAMBUS
penggunaan RAMBUS pada VGA card komputer masih sedikit (RAMBUS adalah memori yang digunakan pada mesin-mesin game Nintendo, Sega, sejauh ini hanya kartu grafik produksi Creative Labs (MA-302, MA-332 Graphic Blaster 3D dan Graphic Blaster xXtreme) yang menggunakannya.
Chipset/prosesor pada kartu VGA, banyak sekali macamnya karena tiap-tiap pabrik kartu VGA memiliki Chipset andalannya. Ada banyak produsen Chipset kartu VGA seperti NVidia, 3DFX, S3, ATi, Matrox, SiS, Cirrus Logic, Number Nine (#9), Trident, Tseng, 3D Labs, STB, OTi, dan sebagainya.
Graphic Accelerator
Chipset-chipset masa kini sudah memasukkan kemampuan akselerasi 3D built in pada kartu VGA. Selain kartu VGA, sekarang ada pheriperal komputer pendukung yang dinamakan 3D accelerator. 3D accelerator berfungsi untuk mengolah/menterjemahkan data/gambar 3D secara lebih sempurna. Akselerator 3D yang keberadaannya tidak memerlukan IRQ lagi mampu melakukan manipulasi-manipulasi grafik 3D yang kompleks. Contohnya pada game-game 3D bisa ditampilkan citra yang jauh lebih realistis. Sebab banyak fungsi pengolahan grafik 3D yang dulunya dilakukan oleh prosesor pada motherboard, kini dikerjakan oleh prosesor grafik 3D pada 3D accelerator tersebut. Dengan pembagian kerja ini maka prosesor dapat lebih banyak melakukan kerja pemrosesan yang lain. Selain itu programmer tidak perlu membuat fungsi grafik 3D, karena fungsi tersebut sudah disediakan oleh akselerator 3D. Chipset 3D pada kartu VGA tidak sebaik jika menggunakan 3D accelerator sebagai pendukungnya (3D accelerator dipasang secara terpisah bersama dengan kartu VGA). Meskipun begitu Chipset 3D pada kartu VGA juga mendukung ‘beberapa’ fasilitas akselerasi 3D pada 3D accelerator.
Sebagai catatan penting bahwa, fungsi 3D accelerator akan optimal jika Software/game yang dijalankan memanfaatkan fungsi-fungsi khusus pada 3D accelerator tersebut. Software/game yang mendukung fasilitas ini mulai berkembang, yang sudah terkenal adalah dukungan terhadap 3D accelerator yang memiliki chipset VooDoo 3D FX, Rendition Verite, dan Permedia 3D Labs.

Selasa, 27 Mei 2008

prosesor

Prosesor

Prosesor, adalah perangkat utama komputer yang mengelola seluruh aktifitas komputer itu sendiri.
Jika chip prosesor komputer pribadi yang beredar di pasaran baru sampai empat core (inti), di pusat risetnya Intel telah mengembangkan chip dengan 80 core. Dengan ’otak’ sebanyak itu, sebuah chip mampu memproses lebih dari satu teraflop (triliun kalkulasi perdetik) namun menyedot daya yang lebih kecil daripada chip prosesor yang beredar di pasaran.

Bekerja pada frekuensi 3,16 GHz (gigahertz), chip berukuran 275 milimeter persegi tersebut mampu mencapai 1,01 teraflop komputasi dengan efisiensi 16 gigaflop perwatt. Pada kecepatan ini daya yang diperlukan hanya sekitar 62 watt, masih di bawah daya yang dibutuhkan sebuah chip prosesor PC. Ia dapat bekerja lebih cepat menjadi 1,63 teraflop pada 5,1 GHz dan 1,81 teraflop pada 5,7 GHz, namun efisiensinya menurun.

Prosesor menghemat daya dengan cara mematikan core yang tidak bekerja pada sleep mode dan baru mengaktifkannya kembali jika dibutuhkan. Setiap modul berisi sebuah core dilengkapi router untuk membentuk semacam jaringan antarcore di dalam chip. Para peneliti juga menambahkan cache memori yang lebih cepat dan hardware khusus pengatur jadwal lalu lintas data agar aliran data tidak menumpuk. Sebab, dengan core yang terlalu banyak, secara teori kinerja akan menurun.

“Jika kami membuat lebih dari 16 core begitu saja , kami tidak akan memperoleh apa-apa, karena trafik data tidak akan makin baik seperti memasak terlalu banyak di dapur,” ungkap Jerry Bautista, direktur program penelitian skala tera Intel. Para peneliti Intel telah membuktikan bahwa kinerja chip berlipat ganda dari 2 core ke 4, 8, hingga 16 core. Namun, dengan teknologi yang ada sekarang, kinerja komputasi menurun drastis saat core menjadi 32 dan 64.

Meski telah dipamerkan sejak September 2006 pada Intel Developer Forum (IDF) dan akan didemonstrasikan di depan publik pada pameran dagang Integrated Solid State Circuits Conference (ISSCC) di San Fransisco, chip ini tidak akan dilempar ke pasaran. Intel berencana menggunakannya untuk menguji teknologi-teknologi baru seperti interkoneksi bandwidth tinggi, manajemen energi, dan desain modul chip multicore. Para insinyur Intel juga akan memanfaatkannya untuk mempelajari komputasi berskala tera yang mungkin akan hadir di pasaran beberapa tahun ke depan.

Saat ini, komputasi sekenjang itu hanya dinikmati para ilmuwan dan akademisi melalui superkomputer seperti ASCI Red di Laboratorium Nasional Sandia, yang merupakan hasil kerja sama Intel dan pemerintah AS. Namun, komputer yang menggunakan 10.000 chip Intel Pentium Pro ini menghabiskan daya 500 kilowatt dan 500 kilowatt lainnya untuk sistem pendingin. Jika bisa diganti dengan sebuah chip yang mengonsumsi daya rendah, superkomputer kelak bukan lagi barang eksklusif.

Kecepatan CPU dipengaruhi oleh 3 faktor utama:

  1. Kecepatan Internal (Internal Bus)
    yaitu dalam bahasa pasar dikenali sebagai CPU speed. Kecepatan 1GHz, 2GHz dan sebagainya merujuk kepada kecepatan inetrernal. Semakin tinggi maka semakin cepatlah data tersebut diproses.
  2. Kecepatan eksternal (External Bus)
    merupakan kecepatan eksternal CPU harus disuport dengan kecepatan motherboard. Ia juga dikenali sebagai Front Bus. Sekiranya eksternal Bus untuk CPU tersebut adalah 400MHz maka motherboard harus mempunyai kecepatan Bus yang sama. Ekternal Bus berbeda diantara CPU yang berlainan. Semakin tinggi kecepatan eksternal bus, maka prestasi komputer meningkat. Internal Bus boleh diibaratkan seperti highway 10 lorong, manakala External Bus pula adalah jalan jalur keluar highway yang hanya mempunyai 2 lorong. Walau besar atau lajunya suatu kederaan di highway, bila tiba lajur keluar kenderaan tersebut terjadi kemacetan.
    Bayangkan sekiranya lorong lajur hanya satu lorong, maka kesesakkan akan berlaku bukan saja dilorong lajur keluar malah akan menyebabkan highway yang besar akan mengalami kemacetan. Jadi adalah perlu mempunyai External Bus yang besar untuk memastikan tidak akan terjadi kemacetan. Dari Tabel berikut dapat dilihat bahwa Pentium IV mempunyai kecepatan External Bus yang paling tinggi yaitu 400MHz sehingga 533MHz. Jadi tentulah CPU Pentium IV menjadi pilihan yang tepat untuk pemakai komputer yang mementingkan kecepatan.

i/o port

I/O adalah faktor penting dalam kinerja sistem. I/O sering meminta CPU untuk mengeksekusi device-driver code dan menjadwal proses secara efisien sewaktu memblock dan unblock. Hasil context switch men- stress ke CPU dan hardware cache-nya. I/O juga memberitahukan ketidakefisienan mekanisme penanganan interupsi dalam kernel, dan I/O me- load down memory bus saat data copy antara pengendali dan memori fisik, dan juga saat copy antara kernel buffers dan application data space. Mengkopi dengan semua permintaan ini adalah salah satu kekhawatiran dalam arsitektur komputer.

Walaupun komputer modern dapat menangani beribu-ribu interupsi per detik, namun penanganan interupsi adalah pekerjaan yang sulit. Setiap interupsi mengakibatkan sistem melakukan perubahan status, mengeksekusi interrupt handler lalu mengembalikan statusnya kembali. I/O yang terprogram bisa lebih efisien dibanding interrupt-driven I/O, jika waktu cycle yang dibutuhkan untuk busy-waiting tidak berlebihan. I/O yang sudah selesai biasanya meng- unblock sebuah proses lalu membawanya ke full overhead of context switch.

Network traffic juga bisa menyebabkan high context-switch rate. Coba diperhatikan, misalnya sebuah remote login dari sebuah mesin ke mesin lainnya. Setiap karakter yang diketikkan pada local machine harus dikirim ke remote machine. Pada local machine karakter akan diketikkan, lalu keyboard interrupt dibuat, dan karakter melewati interrupt handler menuju device-driver lalu ke kernel, setelah itu ke proses. Proses memanggil network I/O system call untuk mengirim karakter ke remote machine. Karakter lalu melewati local kernel, menuju ke lapisan-lapisan network yang membuat paket network, lalu ke network device driver. Network device driver mengirim paket itu ke network controller, yang mengirim karakter dan membuat interupsi. Interupsi kemudian dikembalikan ke kernel supaya I/O system call bisa selesai.

Sekarang remote system's network hardware sudah menerima paket, dan interupsi dibuat. Karakter di- unpack dari network protocol dan dikirim ke network daemon yang sesuai. Network daemon mengidentifikasi remote login session mana yang terlibat, dan mengirim paket ke subdaemon yang sesuai untuk session itu. Melalui alur ini, ada context switch dan state switch (lihat gambar). Biasanya, penerima mengirim kembali karakter ke pengirim.

Kamis, 22 Mei 2008

DESAIN JARINGAN DAN IP ADRESSING

Untuk pengkabelan alat-alat yang dibutuhkan antara lain:

  1. kabel UTP (RJ45)
  2. Connector RJ-45
  3. Crimping (Tang untuk memasang kabel UTP dengan connector RJ-45)

Urutan warna standart pada kabel RJ45

Pin 1 2 3 4 5 6 7 8

Warna1 P/O O P/H B P/B H P/C C

Keterangan :

P/O : Putih Orange

O : Orange

P/H : Putih Hijau

B : Biru

P/B : Putih Biru

H : Hijau

P/C : Putih Cokelat

C : Cokelat

Pemasangan kabel dan Connector memiliki dua aturan sebagai berikut:

a. Pemasangan tipe Straight

Standart ini berdasrkan atas EIA/TIA-568B. Antara satu ujung yang satu dengan ujung yang lain memiliki urtan kabel yang sama. Digunakan sebagai penghubung antara beberapa host dengan menggunakan perangkat penghubung seperti switch, hub dan reapeter.

Pin 1 2 3 4 5 6 7 8

Dari P/O O P/H B P/B H P/C C

Ke P/O O P/H B P/B H P/C C

b. Pemasangan tipe Cross

Standart ini berdasrkan atas EIA/TIA-568A. Dimana kedua ujung memiliki urutan kabel yang berbeda. Fungsi dari kabel ini adalah sebagai penghubung antara host secara langsung (Host ke Host)

Pin 1 2 3 4 5 6 7 8

Dari P/O O P/H B P/B H P/C C

Ke P/H H P/O B P/B O P/C C

2. Konfigurasi IP address pada suatu LAN

Fungsi IP address adalah memberikan suatu identitas kepada host agar dikenali oleh jaringan. Seperti halnya rumah, maka IP address adalah alamat dari rumah tersebut yang digunakan sebagai sarana identitas terhadap lingkungan. Sehingga si A mau mengirimkan surat ke si B, maka surat tersebut dapat dipastikan tidak akan sampai ke si C.

IP Address disuatu network tidak boleh sama, badan yang berwenang menangani pengaturan IP Address adalah IANA(Internet Assigned Numbers Autority). Badan ini berhak memberikan pengaturan IP address, pada Linux dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu cara permanen dan cara tidak permanent.

a. Cara Tidak Permanen

Cara ini dilakukan apabila IP address dari host hanya akan digunakan secara temporer saja, dan apabila network atau host direboot ulang maka konfigurasi akan kembali ke standart sebelumnya.

Perintah yang digunakan adlah ifconfig. Dengan sintaks secara umum:

$ sudo ifconfig [nama device] [ipaddress] netmask [netmask dari network] broadcast [broadcast network]

Cek dulu apakah eternet (eth0) telah diberi IP.

$ sudo ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:14:85:2D:61:6A

inet addr: 192.168.0.1 Bcast: 192.168.0.255

Mask: 255.255.255.0

Inet6 addr fe80 :: 85ff : fe2d : 616a/64 Scope : Link

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU : 1500 Metric : 1

RX packets : 118 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 frame : 0

TX packets : 6 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 carrier : 0

collisions: 0 txqueuelen : 1000

RX bytes : 38724 (37.8 KiB) TX bytes : 468 (468.0 b)

Interrupt : 117 Base address : 0×6000

lo Link encap : Local Loopback

inet addr: 127.0.0.1 Mask :255.0.0.0

inet6 addr: :: 1/128 Scope : Host

UP LOOPBACK RUNNING MTU : 16436 Metric : 1

RX packets : 13 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 frame : 0

TX packets : 13 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 carrier : 0

Collisions : 0 txqueuelen : 0

RX bytes : 784 (784.0) TX bytes : 784 (784.0 b)

Pada tampilan diatas eth0 menyatakan peralatan LAN Card, yang memiliki IP Address 192.168.0.1, sedangkan lo menyatakan loppback dengan IP 127.0.0.1. Selain parameter diatas ada beberapa informasi yang sangat perlu antara lain:

· Hwaddr : Merupakan informasi yang menyatakan identitas khusus dari kartu jaringan yang kita miliki, pada setiap kartu jaringan selalu berbeda.

· Bcast : Merupakan alamat broadcast cari jaringan.

· Mask : Merupakan Netmask dari jaringan kita, dalam hal ini jaringan kita ada pada class C.

$ sudo ifconfig eth0 192.168.231.212 broadcast 192.168.231.255

Cek lagi apakah telah berubah :

$ sudo ifconfig

eth0 Link encap:Ethernet HWaddr 00:02:44:5C:56:5A

inet addr: 192.168.231.212 Bcast: 192.168.231.255

Mask: 255.255.255.0

Inet6 addr fe80 :: 85ff : fe2d : 616a/64 Scope : Link

UP BROADCAST RUNNING MULTICAST MTU : 1500 Metric : 1

RX packets : 118 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 frame : 0

TX packets : 6 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 carrier : 0

collisions: 0 txqueuelen : 1000

RX bytes : 38724 (37.8 KiB) TX bytes : 468 (468.0 b)

Interrupt : 117 Base address : 0×6000

lo Link encap : Local Loopback

inet addr: 127.0.0.1 Mask :255.0.0.0

inet6 addr: :: 1/128 Scope : Host

UP LOOPBACK RUNNING MTU : 16436 Metric : 1

RX packets : 13 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 frame : 0

TX packets : 13 errors : 0 dropped : 0 overruns : 0 carrier : 0

Collisions : 0 txqueuelen : 0

RX bytes : 1815420 (1.7 Mb) TX bytes : 1815420 (1.7 Mb)

b. Cara Permanen

Pengubahan dari IP dengan cara permanen dapat dilakukan dengan mengedit file konfigurasinya. Yaitu pada /etc/network/interfaces.

Lakukan checking denagn tool ifconfig.

$ sudo vi /etc/network/interfaces

# This file describes the network interfaces available on your system

# and how to activate them. For more information, see interfaces (5).

# The loopback network interfaces

auto lo

if face lo inet loopback

# The primary network interfaces

auto eth0

iface eth0 inet static

network 192.168.0.0

broadcast 192.168.0.255

address 192.168.123.3

netmask 255.255.255.0

dari file tersebut hal yang harus ada dan perlu diedit adalah :

lo : Device loopback

eth0 : device Ethernet 0

address : Alamat network jaringan

netmask : Alamat netmask dari type jaringan

gateway : Alamat gateway jaringan.

Selanjutnya restartlah network anda.

$ sudo /etc/init.d/networking start

$ sudo /etc/init.d/networking stop

Lakukan prosedur ICMP (ping) pada IP kita, apakah telah berjalan.

# ping 192.168.231.7

root@edubuntu :-# ping 192.168.123.7

PING 192.168.123.7 (192.168.123.7) 56(84) bytes of data.

64 bytes from 192.168.123.7: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.861 ms

64 bytes from 192.168.123.7: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.106 ms

64 bytes from 192.168.123.7: icmp_seq=1 ttl=64 time=0.121 ms

— 192.168.123.7 ping statistic —

3 packets transmitted, 3 received, 0% packet loss, time 2999ms

3. Setting DHCP (Dinamic Host Configuration Protocol)

DHCP merupakan salah satu cara pemberian suatu IP pada host dengan cara client server, computer client akan diberi IP oleh server sesuai dengan konfigurasi yang kita buat. Pemberian IP dapa dilakukan dengan dua cara:

a. IP diberikan oleh server secara random, sesuai dengan range yang kita tentukan

IP diberikan sesuai denga konfigurasi, diman kita telah menentukan suatu host dengan IP terentu. Hal ini di